Namun di balik itu semua, tak sedikit produk Google yang gagal. Kemudian, produk-produk itu dimatikan atau dialihkan menjadi bagian dari produk lainnya. Berikut adalah 10 di antaranya:
1. Google Wave: Sempat disebut-sebut sebagai teknologi yang akan 'menggantikan email', pengembangan Google Wave akhirnya dihentikan. Kematian Wave konon disebabkan penggunaannya yang terlalu rumit.
2. Google Notebook: Layanan ini memungkinkan pengguna mencatat sesuatu sambil merambah halaman web. Namun penggunanya yang sedikit membuat layanan ini sekarang bagai hidup segan mati tak mau.
3. Google Answers: Diawali sebagai sebuah layanan berbayar, Google Answers lama kelamaan dihadirkan juga dalam versi gratis. Pada akhirnya, layanan ini gagal bersaing dengan Yahoo! Answers.
4. Google Video: Sebelum YouTube, Google sempat punya layanan sendiri bernama Google Video. Setelah membeli YouTube, Google pada akhirnya memilih untuk mempertahankan YouTube dan memenggal 'anak'-nya sendiri.
5. Google Print Ads: Dengan maksud berbaik hati pada media cetak, Google sempat membuka layanan semacam AdSense bagi koran cetak. Tentunya, layanan ini lalu gagal.
6. Google Mashup Editor: Sebuah layanan bagi pengembang untuk uji coba aplikasi ini akhirnya digantikan oleh layanan lain dari Google bernama App Engine.
7. Search Mash: Situs yang bahkan nyaris tak dikenal ini konon merupakan salah satu tempat Google mencoba fitur atau teknologi pencarian barunya. Sekarang situs ini sudah 'bernasib seperti dinosaurus'.
8. Jaiku: Sebenarnya, Twitter versi Google ini belum benar-benar mati. Meski masih bisa diakses, Jaiku sudah tak mendapat dukungan resmi Google dan hanya dijalankan oleh sukarelawan.
9. Dodgeball: Layanan berbasis lokasi ini seharusnya bisa bersaing dengan FourSquare atau Gowalla. Namun kini ia sudah dimatikan dan diganti dengan Google Lattitude.
10. Lively: Ini adalah salah satu eksperimen Google dalam situs jejaring sosial. Calon 'pembunuh Facebook' ini akhirnya malah mati sendiri
1. Google Wave: Sempat disebut-sebut sebagai teknologi yang akan 'menggantikan email', pengembangan Google Wave akhirnya dihentikan. Kematian Wave konon disebabkan penggunaannya yang terlalu rumit.
2. Google Notebook: Layanan ini memungkinkan pengguna mencatat sesuatu sambil merambah halaman web. Namun penggunanya yang sedikit membuat layanan ini sekarang bagai hidup segan mati tak mau.
3. Google Answers: Diawali sebagai sebuah layanan berbayar, Google Answers lama kelamaan dihadirkan juga dalam versi gratis. Pada akhirnya, layanan ini gagal bersaing dengan Yahoo! Answers.
4. Google Video: Sebelum YouTube, Google sempat punya layanan sendiri bernama Google Video. Setelah membeli YouTube, Google pada akhirnya memilih untuk mempertahankan YouTube dan memenggal 'anak'-nya sendiri.
5. Google Print Ads: Dengan maksud berbaik hati pada media cetak, Google sempat membuka layanan semacam AdSense bagi koran cetak. Tentunya, layanan ini lalu gagal.
6. Google Mashup Editor: Sebuah layanan bagi pengembang untuk uji coba aplikasi ini akhirnya digantikan oleh layanan lain dari Google bernama App Engine.
7. Search Mash: Situs yang bahkan nyaris tak dikenal ini konon merupakan salah satu tempat Google mencoba fitur atau teknologi pencarian barunya. Sekarang situs ini sudah 'bernasib seperti dinosaurus'.
8. Jaiku: Sebenarnya, Twitter versi Google ini belum benar-benar mati. Meski masih bisa diakses, Jaiku sudah tak mendapat dukungan resmi Google dan hanya dijalankan oleh sukarelawan.
9. Dodgeball: Layanan berbasis lokasi ini seharusnya bisa bersaing dengan FourSquare atau Gowalla. Namun kini ia sudah dimatikan dan diganti dengan Google Lattitude.
10. Lively: Ini adalah salah satu eksperimen Google dalam situs jejaring sosial. Calon 'pembunuh Facebook' ini akhirnya malah mati sendiri
No comments:
Post a Comment